Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) MPO Cabang Medan, Rizki Rahayu Fitri berharap pemerintah mampu memberikan solusi atas masalah pendidikan di pelosok negeri.
Dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi kliksaja.co pada Minggu (02/05/2021), Rizki mengaku prihatin dengan pendidikan di Indonesia yang belum merata.
“Pemerataan pendidikan hingga abad 21 ini belum ada tampak kejelasan dari pemerintah pusat dan daerah. Kendala yang dihadapi masih serupa dengan tahun-tahun sebelumnya, artinya bahwa belum ada pemerintah yang berhasil menyelesaikan kendala tersebut,” imbuh Rizki.
Rizki menyoroti pemerataan itu terutama pada masa pandemi Covid-19 ini. Di mana pendidikan dilaksanakan secara daring atau online.
Pembelajaran online ini, menurut Rizki, membutuhkan lebih banyak biaya.
“Setiap pelajar baik mahasiswa dan siswa diwajibkan memiliki laptop dan android serta kuota dan jaringan yang baik agar bisa mengakses pembelajaran. Hal ini belum bisa diperoleh bagi masyarakat yang ekonominya ke bawah,” katanya.
Ia merasa heran melihat pusat-pusat perekonomian diperbolehkan beroperasi, seperti mall, bioksop, tempat wisata, yang itu berpotensi mengundang penyebaran Covid-19.
“Kenapa dunia pendidikan tidak diizinkan, padahal yang paling krusial ialah pendidikan dilaksanakan secara face to face. Impact dari pendidikan ditutup membuat mahasiswa dan siswa menjadi malas berpikir,” kata Rizki.
“Maka yang sangat diharapkan peringatan hari pendidikan nasional tahun ini adalah terobosan dan solusi untuk mewujudkan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa dengan pemerataan fasilitas di pelosok-pelosok desa,” tutup Rizki (*)